Reaksi imun tubuh yang berlebihan (reaksi hipersensitifitas), akibat kontak dengan makanan yang menimbulkan keluhan pada individu tertentu sehingga menyebabkan kerusakan jaringan & gangguan fungsi organ tubuh. Gangguan sistem imun / kekebalan tubuh yang mendasari reaksi alergi makanan itu biasanya pertama kali terjadi di dalam atau dekat dengan saluran pencernaan karena sistem imun sebagian besar berlokasi di dalam atau dekat dengan saluran pencernaan & berfungsi untuk mencegah masuknya benda-benda asing seperti Alergen makanan (zat-zat yang menimbulkan Alergi pada makanan), toksin bakteri, jamur, virus dll.
Gangguan atau kerusakan organ tubuh akibat alergi makanan :
1. Saluran Pencernaan akan menyebabkan penyakit : diare kronis, konstipasi, mual, muntah kembung, kram perut, kenaikan gula darah (diabetes mellitus / kencing manis ), gastroenteritis dll
2. Membran Sinoval Sendi pada orang yang sehat mengakibatkan penyakit Rheumatoid Arthritis (RA), asam urat/gout
3. Membran Sinoval Sendi pada orang yang sudah menderita Rheumatoid Arthritis (RA) atau asam urat
4. Jaringan Otot, akan menyebabkan penimbunan cairan (Water Retention) sehingga dapat menimbulkan “Gemuk Air”, rasa nyeri maupun pegal-pegal, nyeri sebelum atau sewaktu haid, dll
5. Kulit Permukaan Tubuh akan mengakibatkan berbagai macam penyakit kulit : dermatitis kontak, psoriasis, atopic eczema, acne vulgaris (jerawat), dermatitis alergika, bentol pada kulit dengan atau tanpa rasa gatal, ketombe dll
6. Sistem Pernafasan & Jantung akan mengakibatkan asma, sinusitis kronis, infeksi telinga, sakit pada tenggorokan, meniere’s syndrome dll
7. Telinga-Hidung-Tenggorokan akan mengakibatkan hidung tersumbat kronis, infeksi pada telinga, meniere’s syndrome, sakit pada tenggorokan dll
8. Sistem Saluran Kemih akan mengakibatkan sering buang air kemih, rasa panas & nyeri sewaktu buang air kemih, sering mengompol pada anak-anak dll
9. Sistem Saraf Pusat. Melalui mekanisme “Leaky Gut atau kebocoran mukosa usus” pada anak Autisme maupun ADHD (Hiperaktif) dapat memburuk gejala-gejala yang sudah ada.
10. Sistem Reproduksi. Melalui mekanisme autoimun dapat menyebabkan infertilitas pada pria yang mempunyai antibodi aglutinin terhadap sperma sehingga menyebabkan sperma tidak dapat bergerak untuk bertemu dengan ovum atau sel telur.
Tes ini dapat dilakukan mulai dari usia 6 bulan ke atas. Karena tes alergi ini tidak sesuai untuk bayi usia 0-6 bulan dikarenakan masih menyusui. Manfaat dari tes alergi makanan ini adalah agar anda dapat lebih mengenal alergi makanan dan akibat jangka panjangnya terhadap pennyakit kronis terutama yang ditimbulkan oleh antiobodi IgG – IgG4. Dengan demikian anda dapat mengambil keputusan yang tepat dan benar tentang perlu atau tidaknya menjalani Tes Alergi Makananan ini, guna meningkatkan Kualitas Hidup Anda!