Pengobatan Alergi Kulit Pada Anak
Alergi merupakan salah satu jenis penyakit yang banyak dijumpai di masyarakat. Umumnya masyarakat menganggap bahwa penyakit alergi hanya terbatas pada gatal-gatal di kulit. Alergi sebenarnya dapat terjadi pada semua bagian tubuh, tergantung pada tempat terjadinya reaksi alergi tersebut. Reaksi alergi merupakan mekanisme perlindungan alami sistem imun saat terdapat zat asing yang terkena tubuh. Namun, penyebab alergi muncul secara berlebihan sehingga menimbulkan gejala yang mengganggu.
Alergi sebagai bentuk reaksi menyimpang dari tubuh ternyata bisa menimpa siapa saja termasuk anak-anak. Kenyataannya, setiap orang memiliki risiko mengidap alergi meskipun tidak ada riwayat penyakit ini di dalam keluarga. Dalam pengobatan alergi kulit pada anak, penderita dapat melakukan berbagai upaya mulai dari menghindari pemicu alergi (alergen), mencari dan mendapatkan informasi tentang alergi lewat kegiatan edukasi dan penyuluhan, mendapatkan pengobatan yang tepat atau bahkan terapi kekebalan (immunoterapi). Untuk mengetahui alergen anda ataupun anak anda, Clinique Suisse menyediakan tes alergi yang akurat dan sangat lengkap.
Jadi tidak perlu panik ketika anak anda mengalami gatal alergi. Bila penyebabnya adalah alergi, gejala ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya selama menjauhi pemicu alergi (alergen) tersebut. Untuk dapat mengatasi alergi pada anak ataupun bayi memang tidak mudah dan butuh ketelitian. Di luaran banyak obat alergi kulit untuk anak yang ditawarkan, akan tetapi kebanyakan hanyalah obat alergi kulit anak untuk mengurangi alergi yang kambuh, bukan untuk mengobati alergi sampai tuntas.
Pengobatan untuk alergi anak, terutama alergi kulit biasanya terdapat beberapa cara, diantaranya:
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Merawat kulit anak dengan lembut dan hati-hati
- Mengkonsumsi obat sesuai dengan resep Dokter
- Melakukan tes alergi kulit
- Pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang
Jenis-jenis alergi pada anak umumnya:
1. Eksim ( Dermatitis Atopik )
Eksim pada bayi ditandai dengan munculnya ruam di wajah maupun di kepala. Selain itu, ruam juga diikuti dengan kulit kering, bersisik, dan disertai gatal.
Penyebab eksim sendiri beragam. Bisa karena alergi pada lingkungan, detergen baju bayi, bedak, maupun produk kesehatan kulit bayi lainnya yang digunakan.
Bagian tubuh anak yang biasanya terkena eksim adalah pipi, lipatan lengan atau kaki, leher, punggung, dada, dan perut. Pada bayi, eksim juga bisa muncul di kepala dan wajah sebelum menyebar ke badan dan lengan.
2. Kulit kering
Kulit bayi yang kering akan rentan memicu keluhan gatal hingga alergi pada kulit bayi. Penyebabnya adalah perubahan suhu lingkungan yang cukup signifikan.
Berkurangnya kelembapan kulit bayi dapat terjadi jika bayi dimandikan atau berendam dengan air panas. Biasanya ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kelembapan kulit bayi.
3. Alergi air liur
Bayi yang mengeluarkan air liur merupakan normal, barena air liur tersebut membantu penumbuhan gigi dan melindungi gusi. Namun bila air liur yang mengalir melewati pipi, dagu, lipatan leher, dan bahkan dada menempel pada kulit bayi yang sensitif lama-lama kemudian dapat menimbulkan iritasi kulit. Kondisi kulit ini agak tidak nyaman untuk bayi dan dapat menimbulkan bintik-bintik merah, gatal, atau permukaan yang tidak rata. Kondisi alergi pada anak bayi ini dapat dicegah dengan menahan air liur dengan celemek, mengganti baju bayi yang basah, dan membersihkan wajah bayi setelah menyusui.
4. Biang Keringat
Biang keringat lebih mudah terjadi pada bayi. Hal ini karena pengaturan suhu pada bayi belum sempurna dan kelenjar keringat bayi belum sepenuhnya berkembang sehingga belum mampu mengeluarkan keringat dengan baik.
Biang keringat umumnya tidak berbahaya dan tidak membutuhkan pertolongan medis khusus. Jika biang keringat yang dialami cukup parah dan mengganggu, dokter dapat melakukan penanganan khusus. Biang keringat jarang menyebabkan komplikasi. meski begitu, bisa terjadi infeksi sekunder pada ruam akibat digaruk.
5. Alergi makanan
Gatal dan kulit kemerahan adalah reaksi paling umum dari alergi makanan. Selain gatal, alergi makanan dapat mendatangkan reaksi yang lebih berbahaya, seperti sesak napas, muntah, dan wajah bengkak. Untuk mengetahui apakah anak mengalami alergi makanan, cobalah berikan setiap makanan baru tanpa dicampur dengan makanan lain, sehingga Anda dapat mendeteksi makanan mana yang mungkin membuat Si Kecil alergi.
Anak-anak dengan riwayat alergi makanan memiliki resiko 2-4 kali lebih tinggi mengalami gangguan lain seperti asma, rhinitis alergi dan reaksi alergi lain dibandingkan anak tanpa riwayat alergi makanan
6. Ruam popok
Reaksi alergi bisa muncul bila bayi memiliki alergi terhadap bahan atau zat tertentu yang terdapat pada popok. Selain itu, si Kecil juga bisa memiliki alergi terhadap bahan pewangi atau kandungan alkohol pada tisu basah, yang kerap digunakan untuk membersihkan area popok bayi.
Penyebab ruam popok bisa beragam, tapi umumnya karena pemakaian popok yang terlalu lama dan ketat, atau karena infeksi.
Gejala Alergi Pada Anak
Reaksi alergi kulit pada bayi biasanya ditandai dengan kulit kemerahan, gatal, dan bentol yang terasa sakit. Orang tua juga perlu memahami gejala reaksi alergi ringan hingga berat yang dapat timbul akibat alergi kulit pada anak dan segera menemui dokter atau ke fasilitas kesehatan terdekat jika muncul gejala reaksi alergi agar diberikan pengobatan yang tepat.